Senin, 27 Juli 2009
Pagi ini aku bete abiss……..kesel teramat sangat…., aku sengaja jalan dari rumah subuh – subuh banget, karena aku pengen ngejar kereta api yang pagi ( 5.20 am ) supaya bisa mampir ke kost-an dulu. Aku tiba di Stasiun Bogor sekitar jam 5.10 am, Alhamdulillah gak telat, puji syukur ku dalam hati, sesaat kemudian terdengar operator mengumumkan jadwal pemberangkatan, terdengar gak ada masalah untuk jam 5.20 ( ekonomi regular ), tapi untuk kereta ekonomi regular jam 6.04 untuk pagi ini bermasalah / tidak ada, katanya karena ada dalam perbaikan,…waduh bisa – bisa padat abis nih kereta, secara yang biasa naik kereta jam 6.04 am, akan beralih ke jam 5.20 am “, bisik ku dalam hati, gak apalah yang penting aku gak telat nyampe stasiun cawang, secara aku turunnya disitu he..he.., tapi setelah jam 5.20 kereta belum juga jalan, dan sesaat kemudian terdengar notice “ kereta di jalur delapan ( 5.20 am ), belum bisa di berangkatkan karena masih dalam perbaikan “, gila gak sih…?,dah yang jam 6.04 di tiadakan, yang jam 5.20 pun bermasalah, sampe jam 5.40 pun tuh kereta belum jalan juga, orang – orang sudah pada stress dan panik, termasuk aku juga he…he.., ya mereka ada yang teriak dengan mengeluarkan berbagai macam kata – kata kasar, semisal kurang ngajar nih kereta, maaf !! syaitanlah, anjinglah dsb, dan bahkan ada yang menendang tempat sampah di depan ruang operator, aku juga memakluminya sih, tp aku inisiatif untuk menukarkan ke Karcis Ekonomi AC jam 5.45, takut lebih telat lagi, untungnya masih sempat nuker karcis, gila bener pas kereta jalan, serasa naik kereta ekonomi regular, padat bgt…amat sangat padat, mungkin karena sebagian dari penumpang yang jam 5.20 & 6.04 beralih ke kereta ekonomi AC (5.45) itu, akhirnya aku pun gak sempat deh ke kost-an dulu, jadi langsung ke kantor.
Aku berpikir kenapa begini ya???, apakah pihak KAI sengaja melakukan semua ini, supaya para penumpang ekonomi regular beralih ke ekonomi AC semua, tapi harusnya caranya jangan begini, kasihan dong para penumpang yang memiliki KTB ( Kartu Trayek Bulana ), mereka harus mengeluarkan anggaran lagi untuk membeli karcis, ya kalo mau di hilangkan, hilangkan aja sekalian, sehingga para penumpang gak kehilangan waktu, dan untuk kedepannya mereka bisa membuat planning untuk masih menggunakan jasa kereta api, dalam hal ini, atau menggunakan alternative lain sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
Mohon jika ada salah seorang staff atau siapapun yang bekerja di PT KAI membaca tulisan saya ini, mohon responnya, Alhamdulillah sudah 3 bulan ini aku kos di Jakarta, sebelumnya aku selama 2 tahunan PP Bogor – Jakarta dengan menggunakan Kartu Abudemen ( KTB ) ekonomi regular, tapi tetep hamper tiap week end aku pulang ke Bogor dengan menggunakan jasa kereta api juga. Aku sih tetap berterima kasih, karena masih ada alat transportasi yang semurah KRL ekonomi (cuma Rp. 2000,- dari Bogor ke Jakarta ), yang memang dibutuhkan untuk pekerja dengan gaji kecil seperti saya atau masyarakat kecil pengguna KRL lainnya, meskipun sering kali mengalami masalah he..he.., tapi mudah – mudahan kedepannya lebih baik lagi. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar