Our Investasi

Senin, 20 Juli 2009

MALAM PERTAMA

Satu hal sebagai bahan renungan Kita...

> Tuk merenungkan indahnya malam pertama
> Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
> Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa
> Justru malam pertama perkahwinan kita dengan Sang Maut
> Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
> Hari itu... mempelai sangat dimanjakan
> Mandipun...harus dimandikan
> Seluruh badan Kita terbuka....
> Tak ada sehelai benang pun menutupinya. .
> Tak ada sedikitpun rasa malu...
> Seluruh badan digosok dan dibersihkan
> Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
> Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
> Itulah sosok Kita.....
> Itulah jasad Kita waktu itu
> Setelah dimandikan.. ,
> Kitapun
kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
> Kain itu ...jarang orang memakainya..
> Karena sangat terkenal bernama Kafan
> Wangian ditaburkan kebaju Kita....
> Bahagian kepala..,badan. .., dan kaki diikatkan
> Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita
> Keranda pelaminan.... langsung disiapkan
> Pengantin bersanding sendirian...
> Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga
> Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
> Kita diiringi langkah longlai seluruh keluarga
> Serta rasa haru para handai taulan
> Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
> Akad nikahnya bacaan talkin....
> Berwalikan liang lahat..
> Saksi-saksinya nisan-nisan. yang telah tiba duluan
> Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan
> Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
> Menunggu dan ditinggal sendirian,
> Tuk mempertanggungjawab
kan seluruh langkah kehidupan
> Malam pertama yang indah atau meresahkan..
> Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
> Di kamar bertilamkan tanah..
> Dan ketika 7 langkah telah pergi.....
> Sang Malaikat lalu bertanya.......

> Kita tak tahu apakah akan mem peroleh Nikmat Kubur...
> Ataukah Kita
kan mem peroleh Siksa Kubur.....
> Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....
> Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi kesabaran untuk
> membacanya terus hingga ke akhir.
> Mengapa mudah sekali membuang email agama tetapi bangga mem"forward"
kan email yang tak senonoh? Astaghfirullah. ..
> Marilah mem buat keseimbangan dalam kehidupan kita, sebelum kita menuju ke ''Malam Pertama Kita''~.


- Di ambil dari sebuah sumber -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar